Transmisi Mobil CVT: Keunggulan hingga Perbedaan dengan AT

23 June, 2022
clock-bold
8 menit membaca

Image Transmisi Mobil CVT: Keunggulan hingga Perbedaan dengan AT

Jenis transmisi Continous Variable Transmission atau CVT kerap ditemukan pada mobil-mobil matik zaman sekarang. Transmisi CVT sering tersemat pada banyak mobil di Indonesia dari yang harganya murah hingga mahal sekalipun ada.

Apa Itu CVT?

CVT merupakan salah satu jenis transmisi otomatis yang menggunakan sabuk baja dan 2 buah puli untuk mengatur rasionya. Diameter dari tiap puli bisa berubah menjadi lebih besar maupun kecil. Konsep ini akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan sistem transmisi otomatis konvensional yang menggunakan gir untuk bisa mengatur rasio.

Meski kini ada banyak pabrik yang lebih menggunakan CVT sebagai bagian dari mobil baru tapi CVT sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama. Konsep dari CVT sendiri juga sudah ada sejak tahun 1870-an. Dilihat dari ensiklopedia bebas Wikipedia, pada tahun 1879, Milton Reeves, seorang pionir pada industri otomotif Amerika Serikat menemukan sistem CVT yang waktu itu masih disebut sebagai variable speed transmission.

Ia sebenarnya menggunakan transmisi ini untuk mesin gergaji kayu tetapi pada tahun yang sama ia menggunakannya pada mobil dan beberapa mesin industri. Seperti yang sudah diketahui, CVT bisa ditemukan pada sepeda motor yang sudah memiliki transmisi matik. Zenith Gradua 6HP merupakan salah satu kendaraan bermotor roda dua pertama yang menggunakan sistem CVT pada tahun 1911.

Mobil Pertama dengan Transmisi CVT

Berdasarkan sumber yang sama seperti yang sebelumnya, kendaraan bermotor roda empat dari Belanda DAF 600 merupakan mobil massal pertama yang menggunakan transmisi CVT pada tahun 1958. Transmisi yang digunakan ini dikenal dengan nama Variomatic dan akhirnya digunakan pada mobil Volvo sampai tahun 1980-an.

Setelah itu, pada tahun 1987, generasi kedua dari Ford Fiesta dan generasi pertama dari Fiat Uno merupakan salah satu mobil pertama yang menggunakan transmisi CVT dengan sabuk baja. Material ini membuat transmisi ini menjadi lebih kuat daripada transmisi CVT yang ditemukan pada mobil DAF.

Sejak saat itu, transmisi CVT terus digunakan oleh banyak pabrik. Setiap pabrik juga menggunakan sistem ini dengan nama yang berbeda-beda seperti IVT milik Hyundai dan Kia atau Xtronic untuk Nissan. Kebanyakan pengguna mobil baru di Indonesia juga sudah cukup familiar dengan sistem CVT tetapi untuk lebih mengenal mengenai transmisi ini, ada beberapa hal yang bisa Anda ketahui.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Transmisi CVT menggunakan sepasang puli yang dihubungkan oleh belt atau sabuk baja. Kedua puli yang terhubung ke sabuk baja ini bisa membesar dan mengecil serta bergerak ke kiri atau ke kanan menuruti perintah sesuai putaran mesin dan laju mobil. Perubahan kedua puli ini membuat diameter sabuk ikut berubah. Diameter inilah yang menjadi rasio gigi pada transmisi CVT.

Nah, adanya rasio gigi ini bekerja secara luas pada transmisi CVT untuk membuat perpindahan giginya bergerak secara berkelanjutan, sehingga tidak ada jeda dan hentakan di setiap perpindahan gigi.

Jadi, hal itulah yang membuat perpindahan gigi pada transmisi CVT terasa halus atau sama sekali tidak terasa. Bisa Anda bandingkan ketika mengendarai mobil bertransmisi matik konvensional saat pergantian gigi, kepala Anda akan sedikit terhentak ke depan.

Keunggulan Transmisi CVT

Transmisi CVT memiliki bobot yang lebih ringan dan kompak dibandingkan transmisi matik konvensional. Tentunya bobot ini turut berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar mobil. Oleh karena itu transmisi CVT disebut-sebut lebih efisien.

Tak hanya itu, transmisi matik juga bisa mengatur rasio gigi secara instan dengan kisaran tertentu yang juga turut membuatnya hemat bahan bakar. Mobil hybrid pun banyak yang menggunakan transmisi CVT agar penggunaan bahan bakar bisa lebih hemat lagi.

Mobil bertransmisi CVT juga sudah diprogram agar bisa menjaga putaran mesin. Hal ini berperan dalam menghantarkan tenaga yang optimal ketika mobil dijalankan. Dalam beberapa situasi, seperti sedang mendahului kendaraan lain, ini sangatlah berguna.

Itulah sebabnya banyak produsen mobil di Indonesia memilih untuk menggunakan transmisi CVT pada mobilnya. Tak terkecuali Wuling yang menyematkan transmisi CVT pada Wuling Cortez CT.

Kekurangan Transmisi CVT

Sistem yang satu ini pastinya juga memiliki kekurangan dan harus diketahui oleh setiap pemilik mobil. Kekurangan paling sederhana yang dimiliki oleh mobil ini adalah sensasi yang diberikan-nya menjadi kurang sporty.

Sistem transmisi ini memang memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus tetapi tidak semua orang menyukai hal ini karena semua orang memiliki keinginan yang berbeda-beda. Kekurangan lainnya adalah suaranya yang cukup mengganggu. Hal ini karena sistem CVT memaksa mesin untuk berputar lebih tinggi saat dibandingkan dengan mesin yang menggunakan matic konvensional.

Biaya perbaikan untuk mobil dengan sistem transmisi ini juga lebih mahal kalau dibandingkan dengan sistem transmisi lainnya. Hal ini disebabkan oleh perbaikan atau penggantian komponen pada sistem ini harus dilakukan secara menyeluruh dan tidak hanya bisa pada bagian yang rusak saja.

Sistem transmisi ini juga lebih mudah untuk selip, overheating dan kehilangan akselerasi secara tiba-tiba. Getaran yang terlalu besar juga merupakan masalah yang dimiliki oleh sistem ini. Anda juga harus ingat kalau sistem ini menggunakan sabuk untuk bisa bekerja dengan baik.

Ada beberapa kasus di mana sabuk pada sistem transmisi CVT mengalami gesekan yang terlalu berlebihan sehingga rusak.

Untuk lebih ringkasnya, berikut adalah beberapa kekurangan yang dimiliki oleh transmisi CVT.

  • Memiliki waktu penggunaan yang lebih singkat daripada transmisi konvensional.
  • Memiliki batasan tenaga dan torsi mesin supaya bisa dipasangkan dengan transmisi CVT.
  • Memiliki cara perawatan yang lebih rumit dan hanya bisa dilakukan oleh mekanik spesialis.

Transmisi CVT pada Wuling Cortez CT

Transmisi CVT 6 percepatan yang dimiliki  Wuling Cortez CT sudah dipadukan mesin turbo.  Mesin turbo dan teknologi CVT diimbangi dengan sistem keamanan terbaik, sehingga selain nyaman, Anda juga akan merasa aman.

Mengenai perangkat penunjang keselamatan berkendara, Wuling melengkapi Cortez CT dengan Traction Control System (TCS), Electronic Stability Control (ESC), Emergency Stop Signal (ESS) Hill Hold Control (HHC), Tire Pressure Monitoring System (TPMS), ISOFIX, Automatic Vehicle Holding (AVH), Electric Parking Brake (EPB), sistem deselerasi ABS, EBD, BA, hingga front and side airbag.

Perbedaan Mobil Transmisi CVT dan AT

Meski memiliki perbedaan komponen dan teknologi, transmisi CVT dan AT merupakan transmisi yang digunakan pada mobil matic. Pengemudi hanya harus menggunakan pedal gas dan rem, tanpa perlu menginjak pedal kopling. Namun perbedaan dari kedua transmisi ini bukan hanya bisa dilihat dari teknologi dan komponen yang saja tetapi juga pada cara kerjanya.

Mengetahui cara kerja dari kedua transmisi ini akan membuat Anda menjadi lebih mengerti akan kelebihan dan kekurangan dari setiap sistem. Dilihat dari cara kerja, CVT merupakan sistem yang menggunakan dua komponen utama, yaitu sabuk baja dan puli. Semua puli akan didorong oleh sistem pompa fluida supaya tenaga yang disalurkan akan menjadi lebih sempurna pada roda yang ada di belakang untuk menyesuaikan torsi dan kecepatan secara lebih akurat.

Sistem kerja inilah yang membuat percepatan kendaraan akan menjadi lebih konstan dan terbebas dari adanya hentakan. Pengemudi bisa merasakan adanya perubahan level kecepatan secara lebih halus sehingga akan menjadi lebih nyaman. Beban kerja yang diberikan kepada mesin juga akan menjadi lebih ringan. Mobil yang menggunakan transmisi CVT adalah Suzuki Swift dan Suzuki Celerio.

Transmisi AT memiliki cara kerja yang menggunakan torque converter. Komponen ini nantinya akan menggunakan tekanan oli yang datangnya dari badan katup dari transmisi otomatis yang berfungsi supaya bisa menggerakkan input shaft. Cara kerjanya ini membuat akselerasi yang dihasilkan oleh transmisi ini menjadi lebih baik dari pada transmisi CVT. Namun sistem ini akan memiliki hentakan yang lebih terasa pada saat adanya perpindahan gigi.

Itulah kenapa, engine brake dari transmisi ini tidak akan lebih bagus daripada CVT. Perbedaan lainnya terletak pada penggunaan bahan bakar. Transmisi CVT akan menggunakan bahan bakar secara lebih irit karena perpindahan mesin akan menyebabkan penurunan RPM sehingga bahan bakar yang masuk ke ruang bakar akan menjadi lebih sedikit.

Berbeda dengan transmisi AT yang akan menggunakan lebih banyak bahan bakar dan hal itulah yang menyebabkan transmisi ini bisa menghasilkan akselerasi yang lebih baik. Namun, mobil dengan transmisi ini akan memiliki biaya perbaikan yang lebih murah. Mobil yang memiliki transmisi AT adalah Suzuki Ertiga Sport dengan transmisi otomatis konvensional modal lurus. Hal ini juga disebut sebagai straight automatic transmission yang lebih nyaman dan aman untuk digunakan.

Mengenal Mobil dengan Transmisi CVT dan AT

Transmisi konvensional sudah ada lebih dulu dibandingkan dengan CVT dan memiliki kepanjangan A Torque Converters. Ada tiga komponen penting pada transmisi otomatis ini yang harus Anda ketahui, seperti torque converter, hydraulic control unit dan planetary gear set.

Setiap dari komponen ini memiliki fungsinya masing-masing dan setiap fungsi tersebut sangatlah penting. Fungsi dari torque converter mirip dengan pedal kopling yang bisa ditemukan pada mobil manual. Hydraulic control unit memiliki fungsi untuk mengatur kopling saat melakukan perpindahan gigi.

Sedangkan planetary gear, adalah rasio gigi yang terdapat pada sistem kerja transmisi konvensional. Kalau begitu, apa itu CVT? Kalau transmisi konvensional menggunakan torque converter dalam bekerja, CVT akan menggunakan sabuk baja dan puli dalam hal ini. Komponen ini nanti bisa menggerakkan transmisi dan juga melakukan perubahan gigi rasio supaya putaran mesin bisa disesuaikan.

Transmisi CVT adalah teknologi yang lebih modern kalau dibandingkan dengan transmisi konvensional. Saat dilihat dari cara kerja, pemindahan energi dari mesin ke ban belakang akan bertumpu pada sabuk baja yang terhubung dengan drive pulley dan driven pulley dengan memanfaatkan gaya gesek. Transmisi ini tidak akan menggunakan gaya sentrifugal, roda gigi dan gearbox yang biasanya terdapat pada mobil manual. Dari pengertian ini saja, Anda bisa tahu kalau perbedaan utama dari kedua transmisi ini adalah pada komponennya.

Kini Anda sudah paham apa itu Transmisi CVT yang ternyata membantu kenyamanan mengendarai mobil Anda, bukan?

Find Your Wuling

Find Your
Wuling

Buying Consultation

Buying
Consultation

Test Drive

Test
Drive

Find A Dealer

Find A
Dealer

Find Your Wuling

Find Your
Wuling

Buying Consultation

Buying
Consultation

Test Drive

Test
Drive

Find A Dealer

Find A
Dealer