Aquaplaning, Bahaya dan Cara Mengatasinya

12 February, 2025
clock-bold
5 menit membaca

Image Aquaplaning, Bahaya dan Cara Mengatasinya

Berkendara di jalan yang tergenang air atau saat hujan deras bisa sangat berisiko, terutama jika pengemudi tidak memahami bahaya aquaplaning. Fenomena ini terjadi ketika kendaraan kehilangan traksi dengan permukaan jalan, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar. 

Artikel akan membahas lebih dalam mengenai apa itu aquaplaning, bahaya yang ditimbulkannya, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegah dan mengatasi kondisi ini. Yuk, simak!

Apa Itu Aquaplaning?

Aquaplaning adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi saat berkendara di musim hujan. Saat melewati jalanan yang dipenuhi air, pengemudi mungkin mengalami kesulitan dalam mengendalikan kendaraan, bahkan terasa seperti rem tidak berfungsi dengan baik. Hal ini terjadi karena mobil kehilangan daya cengkeram pada permukaan jalan, sehingga berpotensi membuat kendaraan meluncur tanpa kendali.

Aquaplaning terjadi saat roda kendaraan tidak dapat menapak dengan baik di jalan akibat lapisan air yang terlalu besar. Akibatnya, mobil mengalami kehilangan traksi dan sulit dikendalikan. Dalam situasi ini, kendaraan dapat tergelincir dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Faktor utama yang menyebabkan aquaplaning bukan hanya genangan air, tetapi juga bobot kendaraan serta kondisi mobil yang kurang prima, seperti ban yang sudah aus atau tekanan angin yang tidak sesuai.

Bahaya Aquaplaning

aquaplanning

Dapat menimbulkan risiko yang cukup besar bagi kendaraan, aquaplaning tidak hanya berbahaya bagi pengemudi, tetapi juga dapat mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya. Untuk dapat mengantisipasi dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan, penting untuk memahami beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh aquaplaning berikut ini.

1. Risiko Berpindah Jalur

Kondisi hydroplaning juga dapat menyebabkan kendaraan tergelincir ke jalur lain, yang sangat berbahaya. Ketika mobil kehilangan traksi, pengemudi bisa kehilangan kendali atas arah laju kendaraan, sehingga berisiko meluncur ke jalur yang berlawanan. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya tabrakan dengan kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan.

2. Hilangnya Kendali

Salah satu bahaya utama aquaplaning adalah hilangnya kendali atas kendaraan. Saat mobil mengalami kondisi ini, ban tidak dapat mencengkeram permukaan jalan dengan baik, sehingga pengemudi kesulitan untuk mengendalikan arah laju mobil sesuai keinginan.

Akibatnya, kendaraan bisa meluncur tanpa kontrol, terutama jika melaju dengan kecepatan tinggi. Jika tidak diantisipasi dengan baik, situasi ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan atau bahkan menyebabkan tabrakan dengan kendaraan lain di sekitar.

3. Membuat Kendaraan Kurang Stabil

Aquaplaning dapat berdampak signifikan pada kestabilan kendaraan, membuat mobil lebih sulit dikendalikan saat melintasi jalan yang tergenang air. Ketika ban kehilangan cengkeraman, mobil bisa terasa goyah atau melayang, sehingga meningkatkan risiko tergelincir.

Untuk mengurangi dampak ini, pengemudi perlu mengemudikan kendaraan dengan ekstra hati-hati, terutama saat hujan. Selain itu, perawatan rutin pada sistem kemudi sangat penting agar kendaraan tetap dalam kondisi optimal. Menggunakan ban yang sesuai dan memiliki kualitas baik untuk cuaca basah juga menjadi langkah pencegahan efektif guna menjaga kestabilan mobil di jalan yang licin.

4. Meningkatkan Potensi Kecelakaan

Hydroplaning dapat meningkatkan potensi kecelakaan karena memperlambat respons pengemudi terhadap situasi di jalan. Ketika ban kehilangan daya cengkeram dengan aspal, kendaraan menjadi lebih sulit dikendalikan, sehingga waktu reaksi pengemudi pun menjadi lebih lambat dari biasanya.

Hal ini dapat membuat pengendara kesulitan untuk menghindari rintangan atau kendaraan lain di sekitarnya, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kecelakaan. Untuk meminimalkan bahaya ini, pengemudi dianjurkan mengurangi kecepatan saat melintasi jalan basah serta menjaga jarak aman dengan kendaraan lain guna memberikan ruang lebih dalam melakukan manuver darurat.

5. Merusak Komponen Mobil

Aquaplaning tidak hanya membahayakan keselamatan pengemudi, tetapi juga dapat merusak komponen kendaraan. Ketika ban terlibat dalam aquaplaning, tekanan yang berlebihan pada permukaan jalan dapat menyebabkan keausan yang lebih cepat dan tidak merata pada ban. Kondisi ini juga memberikan beban lebih pada bagian-bagian lain dari kendaraan, seperti sistem suspensi dan kemudi, yang dapat mempercepat kerusakan komponen tersebut.

Cara Mengatasi Aquaplaning

aquaplanning

1. Melakukan Pemeriksaan Tekanan Ban Secara Rutin

Pastikan bahwa tekanan ban sesuai dengan yang direkomendasikan oleh produsen kendaraan, karena hal ini dapat membantu menjaga daya cengkeram ban dengan permukaan jalan. Ban dengan tekanan yang tepat akan lebih efektif dalam mengurangi risiko kehilangan kendali, terutama saat berkendara di jalan yang licin atau tergenang air.

2. Matikan Mode Cruise Control

Salah satu langkah penting dalam mengatasi aquaplaning adalah dengan menonaktifkan kontrol jelajah (cruise control). Ketika fitur ini aktif, kendaraan akan tetap mempertahankan kecepatan yang sudah diatur, sehingga pengemudi kurang dapat merespon cepat terhadap perubahan kondisi jalan yang licin.

Dengan mematikan cruise control, pengemudi bisa mengambil kendali penuh atas kendaraan, mengatur kecepatan, dan menyesuaikan dengan situasi jalan yang berubah-ubah, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kehilangan traksi atau kestabilan kendaraan.

3. Atur Kecepatan Sesuai Dengan Kondisi Jalan

Saat hujan, jarak pandang menjadi terbatas, dan permukaan jalan yang basah dapat memperpanjang jarak pengereman, membuat kendaraan lebih sulit berhenti dalam waktu singkat. Mengurangi kecepatan akan membantu pengemudi mengendalikan kendaraan dengan lebih baik dan memberi waktu untuk bereaksi jika terjadi situasi darurat. Berkendara dengan kecepatan yang lebih rendah saat hujan dapat mengurangi risiko aquaplaning dan meningkatkan keselamatan di jalan.

4. Lakukan Pengereman Secara Perlahan dan Halus

Pada jalan yang tergenang air, mobil memerlukan beberapa kali pengereman untuk mengurangi kecepatan secara bertahap dan menjaga kestabilan. Namun, cara pengereman yang tepat sangat krusial. Hindari menekan pedal rem secara tiba-tiba, karena hal ini bisa menyebabkan kendaraan kehilangan kontrol. Sebaiknya, tekan pedal rem secara lembut dan terkontrol agar kendaraan tetap stabil dan tidak tergelincir lebih jauh.

 

Menghadapi aquaplaning memerlukan kewaspadaan dan tindakan yang cepat. Dengan memahami bahaya yang ditimbulkan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan, seperti menonaktifkan kontrol jelajah dan mengerem dengan hati-hati, Anda dapat mengurangi risiko kecelakaan. Ingatlah untuk selalu berhati-hati saat berkendara di jalan yang tergenang air dan pastikan kendaraan Anda dalam kondisi yang baik untuk memastikan keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan.

Find Your Wuling

Find EV
Charging

Buying Consultation

Buying
Consultation

Test Drive

Test
Drive

Find A Dealer

Find A
Dealer

Find Your Wuling

Find EV
Charging

Buying Consultation

Buying
Consultation

Test Drive

Test
Drive

Find A Dealer

Find A
Dealer