Berkendara bersama dengan anak dituntut untuk lebih memperhatikan faktor keamanan. Hal ini dimaksudkan supaya perjalanan bisa berjalan dengan aman dan nyaman. Keluarga Wuling apakah sudah tahu apa fungsi yang tersembunyi di kursi baris kedua pada mobil Wuling Anda?
Perhatikan baik-baik pada lingkaran seperti kancing berwarna krem dengan ukiran orang yang sedang duduk di kursi mobil. Bukan, itu bukan sebagai penanda bahwa orang boleh duduk di kursi tengah. Ukiran tersebut menggambarkan sosok bayi yang duduk di atas kursi khusus bayi yang kemudian disematkan di kursi baris kedua. Memangnya bayi boleh kita biarkan duduk sendirian di kursi tengah? Nah itu sekilas intronya, di bawah ini adalah penjelasan mendetail artikel autotips tentang tips berkendara aman dengan anak.
Anak Dilarang Duduk di Kursi Depan
Gambar ilustrasi berkendara aman dengan anak
Di beberapa negara maju seperti Jerman, pemerintah sudah membuat aturan lalu lintas yang sangat rapi, salah satunya adalah larangan untuk memangku anak di kursi depan. Artinya orang yang boleh duduk di mobil, khususnya di kursi depan, hanyalah orang-orang yang sudah memiliki tinggi badan yang memadai. Hal ini bisa kita ketahui dari sabuk pengaman yang tertanam di sisi kanan pengemudi dan sisi kiri penumpang depan. Jika bahu tidak mencapai tinggi pangkal sabuk, maka orang tersebut belum diperbolehkan duduk di depan.
Baca juga: Kemudahan Mudik Lebaran dengan Wuling
Dan hanya boleh ada satu penumpang saja yang duduk di depan, artinya tidak boleh duduk berdua, baik itu berdampingan maupun berpangkuan. Hal ini sudah dipertimbangkan dengan matang oleh para pembuat aturan lalu litas di negara-negara maju di sana agar ketika terjadi tabrakan, tingkat ancamannya terhadap penumpang lebih rendah.
Pastikan Mobil dalam Kondisi Prima
Baca Juga
Selalu lakukan pemeriksaan secara berkala dengan tujuan untuk meminimalisir resiko masalah saat Anda berkendara. Harap selalu memastikan kondisi mobil dalam keadaan prima dengan memastikan AC, aki, oli, gas, rem, kopling, kaca wiper dan komponen mobil lainnya berjalan dengan optimal.
Gunakan Sabuk Pengaman
UU No. 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau LLAJ mengatur tentang keharusan pengendara dan pengemudi mobil menggunakan sabuk pengaman. Penggunaan sabuk pengaman ini tidak dapat ditawar, dan harus selalu dilakukan. Bukan hanya untuk sekedar menghindari tilang saja, ketika ada razia.
Meningkatkan kesadaran akan penggunaan sabuk pengaman ini adalah penting agar Anda terbiasa menggunakannya. Bahkan untuk jarak dekat pun pastikan untuk memakai sabuk pengaman ini karena mampu meminimalisir risiko luka parah jika kecelakaan terjadi.
Siapkan Car Seat untuk Anak-Anak
Membawa anak-anak saat berkendara memerlukan tambahan komponen pada interior mobil. Tambahan tersebut adalah car seat yang dikhususkan untuk anak-anak. Penggunaan car seat khusus anak ini di negara maju, diatur ketat. Meski di Indonesia tidak diatur ketat, pastikan Anda tetap memakai car seat untuk anak ya. Pelajari car seat khusus anak saat Anda berencana untuk membelinya, karena fungsi car seat ini berbeda tergantung berat dan usia anak.
Kunci Semua Pintu dan Jendela
Selalu pastikan pintu dan jendela Anda terkunci saat mobil akan melaju. Anak Anda mungkin saja secara tidak sengaja menarik tuas pintu dan jendela. Jadi, gunakan central lock mobil. Dengan menggunakan central lock, maka risiko kecelakaan akan dihindari. Selain itu, dapat meminimalisir aksi kejahatan.
Patuhi Aturan Kecepatan Maksimal
Setiap aturan lalu lintas yang dibuat oleh pemerintah memiliki fungsi khusus, tidak terkecuali aturan batas kecepatan maksimal. Aturan tentang batas kecepatan maksimal ini didesain khusus berdasarkan kondisi jalanan. Jadi, meski jalanan sedang sepi dan Anda terburu-buru, tetap tidak dibenarkan untuk melebihi batas kecepatan maksimal.
Jaga Jarak Aman
Dalam mengemudi di Indonesia, mayoritas pengemudi enggan untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan lainnya. Padahal menjaga jarak aman dibutuhkan, terutama untuk kendaraan yang membutuhkan ruang lebih buat manuver, seperti contohnya truk dan bus. Jadi, pastikan untuk mengemudi dengan menjaga jarak aman ya!
Tambahkan Estimasi Waktu Perjalanan
Baca Juga
Kondisi mengemudi dalam keadaan terburu-buru adalah sumber dari banyak kecelakaan. Tak hanya bersama anak saja, pastikan Anda menambahkan estimasi waktu perjalanan juga ketika Anda mengemudi dengan pengendara lain, atau pun sendiri. Dengan menambahkan waktu ini, Anda sebagai pengemudi dapat menjadi lebih tenang dan punya cukup waktu untuk berhenti dan menepi ketika Anda membutuhkannya.
Tak Main Ponsel saat Mengemudi
Dalam film, telah banyak kecelakaan yang bersumber dari main ponsel saat mengemudi mobil. Sebelas dua belas dengan di film, dalam dunia nyata pun demikian, tidak terkecuali di Indonesia. Oleh karenanya, polisi sampai harus membuat aturan mengemudi tentang pelarangan main ponsel saat mengemudi di Indonesia. Agar Anda dapat berkendara aman dengan anak, maka pastikan menepi ketika harus membalas pesan atau menjawab telpon penting.
Pasang Phone Holder untuk Navigasi Peta
Tak hanya GPS, terkadang dalam rangka untuk memudahkan berkendara, diperlukan navigasi peta yang berasal dari smartphone. Namun, memainkan ponsel saat berkendara adalah kebodohan. Bila tidak ada penumpang lain atau yang bisa menavigasi peta, maka Anda perlu untuk memasang phone holder di mobil Anda. Pastikan pemasangannya sejajar dengan mata Anda, agar mencegah Anda menunduk ketika melihat peta saat mengemudi.
Berhenti Mengemudi saat Lelah
Mengemudi adalah aktivitas yang berat, karena membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi. Oleh karenanya, ketika konsentrasi Anda sudah buyar atau sudah lelah, maka Anda wajib beristirahat. Saran ini wajib dilakukan, khususnya untuk pengemudi yang berkendara jarak jauh tanpa dilengkapi dengan pengemudi cadangan.
Pelankan Musik saat Mendengarnya
Dalam mengemudi, penting untuk mendengarkan suara yang ada di luar mobil agar risiko kecelakaan menurun. Saat Anda dan anak mendengarkan musik, maka wajib disetel dengan volume yang rendah agar tidak menghalangi suara yang ada di luar untuk dapat didengarkan.
Perhatikan Faktor Keselamatan
Apalagi jika yang kita pangku adalah anak bayi—mereka masih membutuhkan fokus perhatian yang tinggi, sehingga jika si bayi duduk dipangku di kursi depan, maka kemungkinannya untuk mengganggu konsentrasi pengemudi pun lebih besar. Ini berbahaya dalam urusan lalu lintas, karena bukan hanya mobil sendiri yang terancam bahaya kecelakaan, namun juga kendaraan dan orang lain yang berada di sekitar mobil kita. Saking ketatnya peraturan ini, siapapun yang melanggar dapat diancam dengan hukuman denda hingga penjara.
Keselamatan penumpang menjadi satu fokus yang tidak akan pernah Wuling kesampingkan, maka dari itu penting sekali bagi kami untuk menyediakan fitur keselamatan melalui fasilitas ISOFIX atau akses penyemat kursi bayi ke kursi baris kedua. Anda cukup membeli kursi mobil khusus bayi, dan Anda perlu perhatikan betul bahan dan pengamannya, karena kursi bayi ini juga memiliki sabuk sendiri.
Baca juga: Manfaat Fitur Wuling untuk Perjalanan Sehari-Hari
Yang juga perlu diperhatikan adalah akses penyematnya harus kompatibel dengan fitur ISOFIX yang Wuling tanamkan di kursi baris kedua tersebut. Namun jangan salah, penyematnya ada di balik celah dudukan dan penyangga punggung pada kursi, jadi Anda jangan langsung tarik benda bulat yang berbentuk seperti kancing itu, ya.
Walaupun peraturan lalu lintas kita belum setertib itu dalam menerapkan peraturan kursi bayi ini, namun Anda tentunya sayang terhadap bayi Anda sendirikan? Maka dari itu, pastikan keselamatan setiap penumpang tetap aman dan terkendali saat Anda berkendara. Ingat selalu drive for a better life!
Demikian pembahasan tentang artikel trivia tips berkendara aman dengan anak. Jangan ragu untuk ikuti tips ini ya, supaya Anda dan keluarga selalu aman.
SHARE: