Bagi Anda yang suka dengan dunia otomotif, pasti sudah tidak asing dengan timing belt. Ini merupakan salah komponen penting pada mesin mobil. Komponen ini harus selalu dipastikan dalam kondisi baik agar kinerja mobil bisa optimal.
Bagi Anda yang belum tahu, timing belt merupakan salah satu komponen utama dan penting pada mesin kendaraan. Keberadaanya terletak di ruang mesin yang memiliki bentuk seperti sabuk (belt) bergerigi yang terbuat dari bahan karet.
Timing belt atau sering disebut juga dengan timing chain ini memiliki fungsi yang sangat krusial sehingga harus dirawat dengan baik. Jika komponen ini mengalami kerusakan, maka bisa berakibat fatal termasuk berisiko mobil bisa mati total.
Untuk lebih jelasnya tentang apa fungsi timing belt, bagaimana cara perawatan hingga apa saja tanda-tanda kerusakan pada komponen tersebut, yuk simak uraian lengkapnya di bawah ini.
Fungsi Timing Belt Mobil
Seperti namanya, fungsi utama dari timing belt sebagai pengatur waktu yang berguna mengatur waktu kerja mesin mobil. Nah, selain fungsi utamanya tersebut, masih banyak fungsi penting lainnya dari komponen timing belt ini, antara lain:
1. Penggerak Camshaft
Fungsi timing belt yang pertama adalah untuk menggerakkan camshaft atau yang lebih dikenal dengan nama noken as. Saat mesin mobil dihidupkan, camshaft akan berputar dalam gerakan putaran yang teratur sehingga berguna untuk membuka dan menutup katup.
2. Membuka dan Menutup Katup Mesin Secara Otomatis
Baca Juga
Fungsi selanjutnya dari komponen timing belt adalah sebagai alat untuk membuka dan menutup katup mesin secara otomatis. Hal ini karena timing belt terhubung secara langsung dengan katup masuk dan pembuangan yang ada di camshaft. Dengan adanya timing belt akan memudahkan camshaft untuk bergerak dengan waktu normal yang selanjutnya dapat menggerakkan katup secara normal dan konstan.
Cara Perawatan Timing Belt Mobil
Timing belt menjadi salah satu komponen penting pada mesin kendaraan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja kendaraan. Jika komponen ini mengalami masalah atau kerusakan, akan akan berpengaruh terhadap kinerja mesin secara keseluruhan hingga menyebabkan mobil mati total.
Nah, untuk memastikan timing belt mobil selalu dalam kondisi yang baik, maka perlu dilakukan perawatan yang tepat. Komponen ini perlu mendapatkan perawatan secara berkala yang disesuaikan dengan umur pemakaiannya.
Sebaiknya timing belt diganti jika pemakaian mesin kendaraan sudah mencapai 50.000 hingga 80.000 km. Saat melakukan penggantian timing belt, jangan lupa untuk mengganti tensioner sekaligus karena menjadi komponen pelengkap yang memiliki fungsi cukup vital dalam menentukan kinerja timing belt.
Dalam melakukan proses perawatan, ada baiknya Anda perhatikan proses pembongkaran dan pemasangannya. Anda harus memastikan dapat memasang kembali komponen timing belt sesuai dengan titik tanda yang telah ditentukan oleh pabrik mobil.
Pemasangan timing belt yang tidak tepat bisa membuat katup dan piston bertabrakan. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan yang sangat parah sehingga mobil perlu turun mesin.
Tidak hanya itu, pemasangan timing belt yang terlalu kencang atau terlalu kendor justru dapat mengakibatkan putus hingga loncat gigi yang menimbulkan bunyi-bunyian pada mesin. Untuk menghindari risiko tersebut, pemasangan timing belt harus dipastikan dengan ketegangan yang tepat sehingga komponen tersebut bisa bekerja dengan optimal.
Perawatan timing belt ada baiknya dilakukan secara berkala di bengkel yang berpengalaman. Pasalnya, letak komponen ini cukup tersembunyi dan sulit untuk dijangkau. Cara ini juga untuk meminimalisir kesalahan pemasangan timing belt yang justru bisa menyebabkan kerusakan pada mesin mobil.
Baca Juga
Timing belt perlu diganti jika menunjukkan gejala kerusakan pada fisiknya seperti terasa getas, permukaan pecah dan geriginya telah aus. Jika Anda paksa untuk tetap menggunakannya, kinerja komponen ini tidak akan maksimal.
Tanda-tanda Kerusakan Timing Belt yang Perlu Diwaspadai
Seperti yang telah dijelaskan di atas, apa itu timing belt merupakan komponen yang memiliki fungsi vital pada mesin kendaraan. Oleh sebab itu, pemilik kendaraan harus bisa memastikan komponen ini selalu dalam kondisi baik agar kinerja mobil lebih optimal.
Selain mengetahui cara merawat timing belt yang tepat, Anda juga perlu tahu tanda-tanda jika ada kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini untuk menghindari risiko kerusakan yang parah pada mesin yang dapat membahayakan pengendara.
Berikut ini beberapa tanda adanya kerusakan pada timing belt yang perlu Anda ketahui:
1. Suara Mesin Tidak Normal
Salah satu tanda paling mudah untuk dikenali jika ada kerusakan pada timing belt adalah suara mesin tidak normal. Kondisi ini biasanya disebabkan karena timing belt dan komponen pendukungnya sudah aus.
Timing belt yang aus ini biasanya disebabkan karena kekurangan pelumas yang membuat camshaft tidak dapat berputar dengan baik. Hasilnya timing belt menjadi kendur sehingga membuat bunyi mesin menjadi tidak normal.
2. Oli Bocor
Tanda selanjutnya dari kerusakan pada timing belt adalah adanya kebocoran pada oli. Kebocoran ini membuat timing belt tidak mendapatkan pelumas yang cukup. Hasilnya camshaft tidak bisa berputar dengan maksimal sehingga membuat kinerja timing belt juga terganggu.
3. Pegas Mesin Terasa Lebih Kaku
Jika Anda merasakan pegas operan gigi mobil terasa lebih kaku dan berat dari biasanya, ini bisa menjadi salah satu tanda adanya kerusakan pada timing belt. Kondisi ini biasanya terjadi karena timing belt sudah aus.
Timing belt yang aus sangat berpengaruh terhadap timing mesin yang menjadi tidak tepat termasuk dalam perubahan gerigi mobil. Kondisi ini juga menyebabkan kinerja piston menjadi terhambat sehingga pegas menjadi lebih kaku.
4. Mesin Mobil Mati Total
Tanda paling serius dari adanya kerusakan pada timing belt adalah mobil mogok atau mesin mobil mati total. Kerusakan ini biasanya tidak menunjukkan gejala sebelumnya atau terjadi secara tiba-tiba.
Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini, sangat disarankan untuk melakukan perawatan secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan bahwa timing belt selalu dalam kondisi baik sehingga Anda tidak perlu mengalami kondisi mati mesin secara total tersebut.
Selain beberapa hal di atas, timing belt yang mengalami kerusakan juga bisa Anda perhatikan dari ciri fisiknya. Beberapa diantaranya adalah:
- Timing belt terasa getas saat dipegang
- Timing belt mulai kendur
- Timing belt terlihat tipis
- Adanya retakan pada permukaan belakang timing belt
- Gerigi timing belt sudah aus dan hilang di beberapa bagian
Untuk membuat mesin kendaraan bisa bekerja dengan maksimal, Anda perlu memastikan semua komponen mesin dalam kondisi yang baik termasuk timing belt. Komponen ini memiliki fungsi yang cukup vital sehingga Anda harus memastikan selalu dalam kondisi yang baik. Nah, salah satu caranya adalah Anda harus melakukan perawatan secara berkala dan memastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada komponen tersebut.
SHARE: