8 Cara Mengemudi Mobil di Jalan Macet dalam Berbagai Kondisi

29 July, 2023
clock-bold
6 menit membaca

Image 8 Cara Mengemudi Mobil di Jalan Macet dalam Berbagai Kondisi

Kemacetan lalu lintas telah menjadi masalah umum yang dihadapi oleh para pengemudi di berbagai kota besar. Setiap hari, terutama pada jam pergi dan pulang kantor, jalanan di kota besar tidak pernah terhindarkan dari kemacetan. Tidak hanya di pusat kota, kemacetan juga umumnya terjadi di kawasan wisata yang banyak dikunjungi orang, terutama saat weekend atau saat musim liburan.

Berkendara di jalanan yang padat dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi, apalagi untuk pengemudi pemula. Bagi Anda yang ingin berkendara di jalan macet dengan aman dan nyaman, terdapat beberapa tips dan cara mengemudi mobil di jalan macet yang bisa Anda terapkan. Simak tujuh tips berikut ini!

1. Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan Anda

Pastikan untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan Anda. Jarak aman yang dimaksud adalah jarak yang sekiranya memberi Anda cukup waktu untuk bereaksi jika terjadi rem mendadak. Umumnya, waktu yang cukup adalah sekitar 3 detik. Jadi, pastikan ada selang waktu sekitar 3 detik bagi kendaraan Anda untuk mencapai titik yang sebelumnya ditempati kendaraan di depan Anda.

Selalu waspadai pergerakan kendaraan di depan Anda, baik saat kendaraan tersebut berhenti atau saat kendaraan tersebut mulai bergerak kembali. Jika kendaraan di depan Anda mulai bergerak, maka Anda bisa mulai bersiap untuk bergerak mengikuti agar lalu lintas tetap mengalir.

7 Cara Mengemudi Mobil di Jalan Macet dalam Berbagai Kondisi - 2

2. Beri tanda saat akan berpindah jalur

Jika Anda butuh untuk berpindah jalur, maka Anda perlu memberikan tanda dengan menggunakan lampu sein. Lampu sein di sini berguna untuk membuat pengemudi di sekitar Anda mengetahui niat Anda untuk berpindah jalur. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan membuat lalu lintas berjalan lebih teratur.t

Nyalakan lampu sein beberapa saat sebelum Anda berpindah jalur. Pastikan Anda memiliki ruang yang cukup bagi mobil Anda untuk berpindah jalur. Kemudian, berpindahlah secara perlahan-lahan agar tidak menabrak kendaraan lain di sekitar Anda.

3.   Memindahkan ransmisi pada posisi netral & gunakan hand brake saat berhenti lama

Jika dalam kemacetan parah dan diperkirakan akan berhenti untuk waktu cukup lama, maka gunakanlah hand brake atau rem tangan. Hand brake akan membantu mobil berhenti lebih terjamin.  Selain itu, penggunaan hand brake juga bisa mencegah Anda menginjak pedal rem secara terus-menerus. Menginjak pedal rem secara terus-menerus dapat menimbulkan panas berlebih yang dapat membuat rem aus. Hal ini juga akan membuat kaki Anda lebih cepat lelah.

Namun, jika kemacetan yang terjadi sangat parah sehingga mobil harus berhenti lama, maka gunakan posisi N lalu gunakan hand brake. Hal ini untuk membuat mobil berhenti tanpa Anda harus terus-menerus menginjak pedal rem. Anda juga bisa menggunakan fitur Automatic Vehicle Holding (AVH) untuk mengemudi dengan aman dan nyaman.

4. Hindari berhenti mendadak

Saat lalu lintas sedang padat merayap, hindari untuk berhenti mendadak karena dapat meningkatkan risiko tabrakan dari belakang. Sebaiknya, saat Anda ingin berhenti, kurangi kecepatan secara bertahap dengan mengurangi tekanan pada pedal gas. Hal ini akan membuat pengemudi di belakang Anda memiliki waktu untuk bereaksi.

Agar tidak berhenti mendadak, sebaiknya Anda tidak memacu mobil dengan kecepatan tinggi sejak awal. Selalu gunakan kecepatan rendah dan melajulah secara perlahan ketika sedang terjebak kemacetan.

5. Gunakan gigi rendah

Saat berkendara di jalan macet menggunakan mobil transmisi manual, terutama saat kendaraan bergerak secara perlahan, sebaiknya gunakan gigi rendah. Gigi rendah yang dimaksud umumnya gigi 1 atau 2. Gunakan gigi 1 jika macet yang terjadi cukup parah. Hal ini akan membantu Anda mengontrol kendaraan dengan lebih baik dan mengurangi risiko mobil mati karena beban mesin yang berlebihan. Jika Anda menggunakan mobil transmisi otomatis atau matic, Anda bisa menggunakan posisi D saat harus berjalan pelan dan injak pedal rem untuk berhenti.

6. Hindari penggunaan setengah kopling

Bagi Anda pengguna mobil transmisi manual, mungkin kerap mempertanyakan bagaimana cara menggunakan kopling mobil di tanjakan dan jalan macet? Jika Anda mengemudi di kemacetan menggunakan mobil manual, sebaiknya hindari menggunakan setengah kopling. Setengah kopling maksudnya adalah menginjak pedal kopling dengan setengah injakan saja. Jika hal ini dilakukan, maka akan terjadi gesekan yang berlebihan pada plat kopling.

Hal ini tentunya dapat membuat kampas kopling cepat aus dan timbul bau seperti benda terbakar. Bahkan, pada kasus tertentu dapat membuat mobil menjadi mogok dan tidak bisa berjalan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan setengah kopling.

7. Jaga emosi saat berkendara

Ketika berkendara, pengemudi harus bisa menjaga emosi tetap stabil, terutama saat berkendara di jalanan yang macet. Kemacetan memang bisa menjadi pemicu stress dan emosi bagi pengemudi. Namun, perlu diingat bahwa mengemudi dalam kondisi emosi dapat membuat Anda tidak bisa berpikir jernih dan beresiko mengalami kecelakaan. Oleh karena itu, menjaga emosi di balik kemudi merupakan hal wajib yang harus dipatuhi pengendara.

7 Cara Mengemudi Mobil di Jalan Macet dalam Berbagai Kondisi - 3

8. Gunakan fitur Traffic Jam Assistance

Anda mungkin pernah melalui jalanan macet yang menurun, atau menanjak. Misalnya, seperti saat berkendara di kawasan wisata Puncak, Bogor. Ketika melalui jalanan seperti ini, sebaiknya perhatikan dengan seksama kondisi jalan agar selalu siaga menghadapi medan di depan Anda. Gunakan kecepatan rendah dan selalu stand by untuk menginjak rem.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan bantuan dari fitur Traffic Jam Assistance atau TJA. Traffic Jam Assistance merupakan fitur yang secara otomatis dapat menyesuaikan kecepatan kendaraan, menjaga jarak aman dengan kendaraan lain yang ada di depan, serta menjaga kendaraan agar tetap berada di tengah garis jalur. Fitur ini terdapat pada mobil Wuling Almaz RS dan Wuling Alvez dengan kecepatan kerja 0-60 kilometer per jam.

Cara kerja fitur TJA adalah dengan menggunakan sensor. Saat sensor mendeteksi adanya kemacetan, maka fitur TJA akan aktif untuk memonitor jarak dan kecepatan lalu lintas yang ada di depan. Ketika lalu lintas mulai berjalan kembali, maka sistem TJA juga akan membuat mobil berjalan secara otomatis.

Fitur TJA akan aktif apabila pengemudi mengaktifkan fitur Adaptive Cruise Control (ACC) pada teknologi Advanced Driver Assistance System (ADAS) pada Almaz dan Alvez. Fitur ACC merupakan fitur untuk membantu pengemudi menjaga laju kendaraan pada kecepatan yang telah ditentukan. Dengan fitur ACC, Anda tidak perlu lagi menekan pedal gas untuk mengatur kecepatan karena fitur ini dapat menyesuaikan kecepatan kendaraan dengan kondisi lalu lintas.

Dengan menggunakan fitur Traffic Jam Assistance, Anda dapat menghadapi lalu lintas yang padat dengan lebih mudah karena mobil akan tetap berada di jarak yang aman selama berkendara. Hal ini tentunya akan membuat Anda tetap nyaman berkendara meskipun terjebak di jalan macet untuk waktu yang lama.

Namun, perlu diingat bahwa fitur TJA bukan merupakan kemudi otomatis, sehingga pengemudi harus tetap waspada dan mengendalikan kendaraan secara aktif. Pengemudi juga harus selalu aktif untuk menilai situasi dan kondisi lalu lintas untuk menghindari risiko kecelakaan yang dapat terjadi.

Pastikan Anda tetap sabar dan tenang saat mengemudi di tengah kemacetan. Walaupun situasi saat macet cukup mengganggu, tetaplah mengutamakan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya. Dengan mengikuti tips dan cara mengemudi mobil di jalan macet yang telah disebutkan di atas, Anda dapat mengatasi kemacetan dengan lebih baik dalam setiap perjalanan.

Find Your Wuling

Find EV
Charging

Buying Consultation

Buying
Consultation

Test Drive

Test
Drive

Find A Dealer

Find A
Dealer

Find Your Wuling

Find EV
Charging

Buying Consultation

Buying
Consultation

Test Drive

Test
Drive

Find A Dealer

Find A
Dealer