Mengenal Piston Mobil, Fungsi Hingga Penyebab Kerusakannya
Piston adalah salah satu komponen utama dalam sistem pembakaran internal kendaraan yang berperan penting dalam mengubah energi panas menjadi energi mekanis. Oleh karena itu, menjaga performa piston sangatlah penting untuk memastikan mesin tetap bekerja dengan optimal dan efisien.
Kerusakan pada piston dapat menimbulkan dampak serius pada kendaraan, mulai dari penurunan performa mesin hingga kerusakan yang lebih parah pada sistem pembakaran. Jika tidak segera ditangani, kerusakan ini dapat berujung pada biaya perbaikan yang tinggi dan risiko kendaraan menjadi tidak dapat dioperasikan.
Untuk memahami lebih jauh mengenai piston, termasuk definisinya, fungsi dalam sistem pembakaran, hingga tips perawatan agar tetap awet dan berfungsi dengan baik, simak ulasan berikut ini. Mengetahui cara merawat piston secara tepat akan membantu menjaga performa kendaraan Anda tetap optimal sekaligus mencegah potensi kerusakan yang tidak diinginkan.
Apa Itu Piston Mobil?
Piston mobil merupakan komponen yang letaknya di area silinder blok. Bagian ini sangat berkaitan dengan kenyamanan serta keselamatan berkendara. Piston mobil ini memiliki fungsi utama sebagai penerima tekanan pembakaran.
Setelah tekanan pembakaran diterima, kemudian akan diteruskan ke poros engkol. Proses meneruskannya ini dilakukan melalui connecting rod. Peran piston juga terkait dengan proses pembakaran, sehingga tenaga mesin mobil tersuplai.
Fungsi Piston Mobil
Piston mobil adalah salah satu komponen krusial dalam mesin yang memiliki peran yang sangat penting.
Piston punya beberapa fungsi yang mana dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam mengenai fungsi piston mobil yang esensial untuk menjaga kinerja optimal dan keandalan mesin.
1. Pengubah Daya Ekspansi Pembakaran
Piston bisa berfungsi untuk mengubah energi ekspansi pembakaran menjadi energi mekanik. Saat busi menyala, pembakaran akan tercipta. Selain itu, ledakan berupa panas, gas sisa pembakaran, hingga energi ekspansi juga tercipta.
Energi ini akan belum maksimal karena belum diubah ke energi mekanik. Nantinya, piston akan terdorong langsung dari posisi atas ke bawah untuk melakukan proses ini.
2. Mengatur Volume Silinder
Cara kerja piston mobil adalah naik dan turun gerakannya. Ketika komponen tersebut turun, maka volume di silinder membesar. Mesin akan menghisap campuran bahan bakar dan udara ke ruang bahan bakar.
Jika piston rem mobil sedang naik, maka volumenya akan mengecil. Hal ini akan berujung pada tekanan yang meninggi. Temperatur gas pada ruang bahan bakar juga demikian, sehingga sisa pembakaran akan terdorong.
3. Pengompres Material Silinder
Fungsi piston selanjutnya adalah sebagai pengompres material pembakaran. Material yang dikompres ini sudah terhisap sehingga nantinya mudah terbakar. Cara kerja ini dilakukan saat langkah kompresi terjadi.
Pengecilan volume akan terjadi ketika gerak piston dari bawah dan ke atas. Kondisi katup di dalamnya juga tertutup secara menyeluruh. Material di dalam silinder masih ada. Oleh karena itu, proses ini akan membuat material di silinder terkompres.
Baca Juga
Komponen Piston Mobil
Piston mobil adalah komponen krusial yang mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik, serta menjaga kebersihan dan efisiensi pembakaran. Komponen ini amat penting untuk kinerja mesin yang optimal. Berikut ini adalah penjelasan tentang komponen piston mobil.
1. Ring Piston
Bentuk ring piston seperti gelang dengan celah untuk jarak kelenturan tetap terjaga. Ring piston ini mempunya beberapa fungsi seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Fungsi Ring Piston
Apa fungsi ring piston sebenarnya untuk mobil? Yuk, mari kita simak penjelasan fungsi ring piston di bawah ini.
- Mencegah Kebocoran Kompresi
Jika mobil selalu dirawat dengan baik, pastinya akan terhindar dari berbagai kerusakan potensial. Namun, jika tidak dirawat dengan baik, berbagai masalah mungkin muncul, termasuk kebocoran kompresi.
Ring piston ini berperan dalam mencegah kebocoran kompresi sejak dini. Sebab, ring ini memiliki seal yang penting untuk mesin. Kebocoran kompresi dapat terjadi pada beberapa titik, seperti silinder dan piston.
Kebocoran tersebut bisa terjadi karena proses pembakaran yang merupakan salah satu proses saat mesin beroperasi. Namun, dengan adanya seal ini, kebocoran kompresi di ruang bakar dapat diminimalkan.
- Mengurangi Gesekan pada Dinding Silinder
Ring piston juga berfungsi untuk mengurangi gesekan pada dinding silinder. Sebab, salah satu cara kerja mesin adalah melalui gesekan. Namun, untuk menguranginya, Anda perlu menggunakan ring piston berkualitas tinggi.
Secara perlahan, ring ini dapat mengurangi gesekan pada dinding silinder. Terlebih jika ditambah dengan penggunaan pelumas yang tepat, mesin seharusnya tetap berkinerja optimal sepanjang waktu.
- Menjaga Kompresi Mesin
Menjaga kompresi mesin tetap optimal merupakan fungsi penting yang dapat dilakukan oleh ring piston mobil. Mesin mobil adalah teknologi kompleks yang memerlukan ring piston ini untuk menjaga kualitas kinerjanya.
Jika tidak ada ring piston yang berfungsi dengan baik, maka mesin akan mengalami masalah secara terus-menerus. Jadi, jika Anda tidak ingin hal ini terjadi, selalu periksa kondisi ring piston yang ada di mesin mobil.
- Mencegah Oli Masuk ke Ruang Bakar
Agar mesin dapat berfungsi secara optimal, perlu menggunakan oli berkualitas terbaik. Meskipun Anda menggunakan oli yang berkualitas tinggi, bila suatu saat oli masuk ke ruang bakar, hal ini bisa berbahaya.
oli sebenarnya tidak boleh masuk ke ruang bakar. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan mesin agar tetap terjaga. Jika oli sudah masuk ke ruang bakar, dapat menimbulkan berbagai masalah.
- Mengirimkan Panas
Baca Juga
Pada dasarnya, mobil memerlukan panas agar dapat bekerja secara optimal, termasuk pada dinding silinder. Dengan bantuan ring piston, panas tersebut dapat menjaga dinding silinder agar tidak terlalu dingin. Hal ini memungkinkan mobil bekerja dengan maksimal tanpa masalah di kemudian hari.
Tanda-tanda Ring Piston Bermasalah
Lebih lanjut, jika Anda ingin memeriksa kondisi ring piston, apa saja tanda-tanda kerusakannya? Mari kita simak tanda-tandanya di bawah ini.
- Asap Putih Keluar dari Knalpot
Pertama, asap putih yang keluar dari knalpot. Asap putih tersebut dapat menjadi indikasi kerusakan pada ring piston, karena asap adalah hasil pembakaran oli di ruang bakar. Anda dapat melihat asap putih tipis dengan sedikit kebiruan keluar dari knalpot saat Anda menekan pedal gas. Jika Anda melihat hal ini terjadi, dapat dipastikan ring piston mengalami keausan.
- Konsumsi Oli Mesin yang Meningkat
Kedua, konsumsi oli mesin yang lebih tinggi. Fungsi ring piston memang untuk mencegah kebocoran oli. Tetapi jika kondisi ring piston sudah buruk, oli dapat terkuras lebih cepat. Kebocoran membuat oli cepat masuk ke ruang bakar saat ring piston bergerak. Gerakan tersebut dapat menyebabkan oli naik ke dalam ruang bakar.
- Suara Mesin yang Kasar
Ketiga, suara mesin yang lebih kasar. Tanda berikutnya juga dapat dilihat dari suara mesin, di mana mobil yang tidak bermasalah menghasilkan suara yang lebih halus. Berbeda dengan mobil yang mengalami masalah, yang dapat menyebabkan suara kasar.
Cara Menjaga Ring Piston Tetap Awet
Untuk menjaga kondisi ring piston dalam jangka waktu yang lama, penting untuk menggunakan oli mesin yang sesuai dengan standar saat ini. Disarankan untuk mengganti oli setiap enam bulan sekali. Anda juga dapat menggunakan patokan kilometer, yaitu mengganti oli setiap 5000 kilometer.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan pemasangan ring piston yang tepat. Setiap ring piston memiliki celah yang berbeda, karena celah ini berfungsi untuk mencegah kebocoran saat terjadi kompresi.
Dengan memperhatikan kedua hal tersebut, maka kualitas ring piston bisa terjaga. Jika Anda merasa pemasangannya belum optimal, Anda juga dapat memeriksa ke bengkel terdekat. Jangan mengabaikan tanda-tanda dan cara merawat ring piston, karena dapat menyebabkan kerusakan pada mobil.
2. Pena Piston
Material pena piston terbuat dari bahan baja yang memiliki ketahanan akan benda berat dan besar. Pena piston juga kerap disebut piston pin, penghubung bagian ujung kecil komponen. Selain itu, pin piston juga berguna untuk pengait batang piston, serta memindahkan tenaga dari piston ke batangnya.
3. Snap Ring
Letak snap ring ada di pin piston yang bentuknya mirip cincin berukuran tipis. Snap ring ini berguna untuk mengunci pin piston. Tujuannya agar tidak gampang keluar yang mengakibatkan kerusakan dinding blok.
4. Batang Piston
Batang piston jika tidak ada maka akan membuat kinerja komponen lain tidak optimal. Fungsinya sebagai penghubung pit piston dengan poros engkol. Terdapat dua lubang yang saling berkaitan, yakni tempat pit piston serta poros engkol.
5. Celah Piston
Komponen satu ini berukuran antara 0,02 sampai 0,12 mm. Fungsinya sebagai pengkoordinasi diameter atas yang notabene ukurannya lebih kecil dari diameter bawah. Tujuannya agar nantinya mesin tidak gampang panas, sehingga pemuaian terminimalisir.
6. Ring Kompresi
Ring kompresi berada di atas dan tengah piston. Fungsi utamanya sebagai penahan proses kompresi udara dan bahan bakar. Alhasil, kebocoran di bagian bawah akan dicegah secara optimal.
7. Ring Oil
Ring oil merupakan komponen piston yang memiliki dua macam pegas. Fungsinya sebagai pencegah masuknya oli ke ruang pembakaran. Selain itu, oli pada dinding silinder juga akan dibersihkan saat piston bergerak.
Seperti Apa Cara Kerjanya?
Piston bekerja mengatur volume silinder. Ketika berada di posisi turun, volume silinder akan membesar. Udara pada posisi ini akan dihisap ke ruang bahan bakar, dan dicampur dengan minyak bakar.
Apabila posisi piston naik, volume udara akan mengecil. Posisi ini juga akan berguna untuk meningkatkan tekanan serta temperatur campuran fluida. Untuk lebih jelasnya, berikut empat poin penting bagaimana cara kerja piston mobil:
- Menghisap udara ke bagian silinder
- Mengompresi material pembakaran
- Hasil kompresi ini akan dikonversikan lagi menjadi gerakan mekanis
- Sisa gas pembakaran terdorong agar nantinya keluar
Penyebab Piston Mobil Rusak/Bermasalah & Cara Mengatasinya
Jika mobil selalu dirawat dengan baik, sudah pasti terhindar dari berbagai potensi kerusakan. Nah, apabila tak terawat, maka Anda harus siap-siap dengan permasalahan yang muncul. Berikut ini adalah pembahasan prihal penyebab piston mobil bermasalah dan cara untuk mengatasinya.
1. Usia Pemakaian
Piston mobil tidak selamanya berada dalam kondisi prima seiring bertambahnya usia. Semakin lama usianya, penurunan kualitas pasti terjadi. Kerusakan akan mulai terasa ketika pemakaian mencapai umur 5 tahun. Solusinya adalah selalu servis kendaraan secara rutin. Hal ini berguna untuk mengidentifikasi lebih dini jika komponen ini sudah mulai aus.
2. Pemakaian BBM Oktan Rendah
Oktan merupakan satuan yang melambangkan besaran tekanan, sebelum bahan bakar habis. Satuan ini juga kerap disebut dengan istilah RON. Rendahnya RON bahan bakar akan menyebabkan kerusakan piston.
Memang secara harga, BBM oktan rendah akan lebih murah. Akan tetapi untuk merawat piston mobil, gunakanlah BBM oktan tinggi. Selain baik untuk piston, bagus juga untuk merawat komponen mobil lainnya.
3. Pemakaian Oli Kualitas Buruk
Oli tidak berkualitas bisa memperburuk komponen mobil, termasuk piston di dalamnya. Pastikan oli kendaraan sesuai dengan tipe mobil, serta berkualitas maksimal. Selain itu, ganti oli secara rutin agar tidak merusak piston dan komponen mobil lainnya.
4. Benturan Piston dan Klep
Benturan dua komponen ini bisa terjadi jika piston yang Anda pakai bukanlah asli. Selain itu, bisa juga karena tidak sesuai dengan spek kendaraan. Alhasil, benturan terjadi, terlebih piston yang sebelumnya berkualitas baik.
Mengingat perannya sangat vital pada kendaraan Anda, piston mobil tidak boleh sampai luput dari servis. Upayakan segera perbaiki jika mendapati komponen satu ini sudah terasa aus. Selain membuat kendaraan aman dan nyaman, juga tidak membuat kerusakan merambat ke komponen lainnya.
SHARE: