Ketika berkendara dengan mobil, salah satu hal yang ditakutkan oleh penumpang maupun pengemudi adalah terjadinya kecelakaan, terutama saat mobil melalui jalan curam. Jalan curam adalah jalan yang terjal atau berkelok-kelok, sehingga harus dilalui oleh pengendara dengan ekstra hati-hati.
Jalan curam umumnya banyak ditemukan di daerah pegunungan dan dapat berupa jalan menurun curam maupun jalan menanjak curam. Contoh jalan curam di Indonesia, yakni seperti di daerah Alas Roban di Jawa Tengah, Cadas Pengeran di Jawa Barat, serta Jalan Kelok 44 di Sumatera Barat.
Jalan curam seringkali membuat pengendara menjadi panik, sehingga mereka kesulitan mengontrol laju mobil yang sedang dikendarai. Namun sebenarnya, pengemudi tidak perlu panik karena terdapat beberapa cara dan tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau bahaya saat berkendara di jalan curam. Berikut ini tips penting yang bisa dilakukan.
1. Pastikan mobil dalam kondisi prima sebelum berangkat
Tips yang pertama, sebelum berkendara, sebaiknya pastikan bahwa mobil berada dalam kondisi prima dan tidak bermasalah. Anda dapat melakukan pengecekan secara menyeluruh ke bengkel untuk memastikan bahwa mobil berada dalam kondisi yang sehat dan bagus. Pastikan bagian-bagian mobil, seperti rem, lampu, transmisi, ban, hingga wiper mobil tidak mengalami kerusakan.
Selain itu, pastikan juga bahwa mobil yang akan dibawa melalui jalan curam rutin diservis agar nantinya tidak muncul masalah pada mesin mobil. Perhatikan hal-hal seperti oli mobil, coolant, serta bahan bakar atau tenaga yang digunakan. Jika Anda menggunakan mobil berbahan bakar bensin, maka pastikan Anda telah mengisi bensin terlebih dahulu. Namun, jika Anda menggunakan mobil listrik, maka pastikan mobil Anda telah terisi daya hingga penuh.
2. Tidak menginjak rem secara terus-menerus
Baca Juga
Ketika melintasi jalan menurun curam, pengemudi memiliki kecenderungan untuk menginjak rem secara terus-menerus agar mobil tidak meluncur ke bawah dengan kecepatan tinggi. Namun, hal ini sebenarnya tidak baik untuk dilakukan. Rem yang diinjak secara terus menerus akan menimbulkan energi panas yang berlebihan. Energi panas ini dapat berdampak buruk pada mesin mobil.
Oleh karena itu, sebaiknya injak rem dengan metode quick taps. Metode ini merupakan cara mengerem mobil dengan menginjak pedal rem sesekali saja saat dibutuhkan kemudian melepaskannya kembali secara berkala. Metode quick taps ini dilakukan agar mobil bisa memiliki waktu untuk cool off atau “mendinginkan diri” sebelum rem diinjak kembali. Dengan metode ini, Anda dapat menghindari timbulnya panas berlebih pada mesin mobil.
3. Patuhi rambu lalu lintas
Tips selanjutnya untuk berkendara aman di jalan curam adalah selalu memperhatikan rambu lalu lintas di sepanjang perjalanan. Biasanya, jalanan yang ekstrim atau curam pasti telah dilengkapi dengan rambu lalu lintas yang sesuai, seperti rambu tanjakan curam, rambu turunan curam, dan rambu tikungan tajam ke kanan atau ke kiri. Pastikan untuk mengamati dan mematuhi seluruh rambu lalu lintas yang ada agar Anda dapat berkendara dengan aman dan selamat.
Apabila jalan curam yang Anda lalui tidak memiliki rambu lalu lintas atau rambu lalu lintas yang ada telah rusak, sebaiknya segera kurangi kecepatan mobil Anda dan mengemudilah secara perlahan. Menyetir terlalu kencang pada jalan ekstrim yang tidak memiliki rambu lalu lintas memiliki risiko kecelakaan yang tinggi. Terlebih jika Anda melalui jalan tersebut pada malam hari dengan kondisi gelap atau dalam kondisi cuaca buruk. Jika perlu, Anda dapat berhenti sejenak di tempat yang memungkinkan dan menunggu kondisi cuaca lebih baik.
4. Injak rem sebelum mencapai tikungan atau turunan
Baca Juga
Jalan curam umumnya memiliki banyak tikungan, turunan, maupun tanjakan. Ketika melalui tikungan dan turunan, sebaiknya injak rem sesaat sebelum mobil mencapai titik tikungan atau turunan tersebut. Sebaiknya Anda tidak menginjak rem ketika mobil terlalu dekat dengan titik atau bahkan saat mobil sudah mencapai titik tersebut. Keterlambatan menginjak rem dapat berakibat mobil melaju terlalu kencang di titik tikungan dan turunan, bahkan kehilangan keseimbangan.
Menginjak rem sesaat sebelum mencapai titik tikungan atau turunan dapat membuat Anda sebagai pengemudi lebih siap dan dapat mengantisipasi tikungan atau turunan yang ada di hadapan Anda. Hal ini juga dapat mengurangi risiko mobil tergelincir saat berada di tikungan dan turunan. Selain itu, menginjak rem lebih awal juga dapat membuat pengemudi lain di belakang Anda lebih waspada.
5. Perhatikan arus lalu lintas
Selain rambu lalu lintas, pengemudi juga harus mengamati arus lalu lintas di jalan. Arus lalu lintas yang dimaksud adalah ramai tidaknya jalanan saat Anda berkendara melalui jalan tersebut. Sesuaikan pace mobil dengan arus lalu lintas yang ada.
Contohnya, jika arus di depan terlihat padat dan macet, maka kurangi kecepatan secara perlahan agar Anda beserta mobil di belakang Anda tidak terlambat untuk mengerem demi menghindari adanya tabrakan. Sebaliknya, saat arus sedang lancar, hindari mengemudi terlalu lambat agar Anda tidak menghalangi mobil-mobil di belakang Anda.
6. Hindari mendahului atau menyalip kendaraan di depan Anda
Ketika berkendara di jalan curam, sebaiknya Anda tidak menyalip atau mendahului kendaraan di depan Anda. Mendahului kendaraan di jalan curam akan sangat membahayakan tidak hanya bagi Anda, namun juga bagi kendaraan di sekitar Anda. Menyalip di jalan curam juga sangat tidak disarankan akibat jarak pandang yang terbatas.
Selain itu, pada jalan curam, baik jalan dengan tikungan, turunan, maupun tanjakan, umumnya terdapat rambu lalu lintas dilarang mendahului serta marka jalan yang lurus dan tidak terputus. Artinya, pada jalan tersebut memang dilarang untuk mendahului kendaraan yang berada di depan. Jika Anda menyalip kendaraan di depan, maka Anda melanggar rambu lalu lintas dan dapat dijatuhi hukuman.
7. Jangan mematikan mesin
Tips terakhir untuk berkendara aman di jalan curam adalah tidak mematikan mesin saat mengemudi. Mematikan mesin saat mengemudi di jalan curam adalah salah satu hal yang dilarang karena dapat membahayakan pengemudi maupun penumpang. Hal ini juga berbahaya bagi pengemudi dan penumpang lain yang berkendara di sekitar Anda.
Apabila mesin dimatikan, maka rem tidak akan dapat digunakan sehingga kecepatan mobil tidak akan bisa dikendalikan. Jika mobil terus melaju kencang tanpa direm, maka risiko tabrakan dengan kendaraan lain tentunya tidak dapat terhindarkan. Oleh karena itu, jangan mematikan mesin kendaraan saat berada di jalan curam.
Selain melakukan tips penting di atas, sebaiknya juga menggunakan kendaraan yang memang didesain kuat menghadapi jalan curam, seperti mobil listrik berdesain future-tech Wuling Air ev. Tidak hanya mampu menghadapi tikungan tajam, namun juga melewati jalanan menanjak dan turunan yang curam, serta jalanan berlubang dengan minim goncangan. Selain mengaktifkan mode sport, Air ev memiliki sistem penggerak responsif, torsi mencapai 110 Nm hingga desain aerodinamis dengan teknologi pengatur daya untuk optimalisasi performa di tanjakan. Dengan begitu, mengendarai Air ev di jalanan curam bisa tetap aman dan nyaman.
Bersama Wuling Air ev, Anda bisa menikmati #ThisIsMyEVWay saat berkendara jauh menuju lokasi menantang yang dipenuhi keindahan alam. Nikmati berbagai pesona alam Indonesia tanpa khawatir jalanan curam dengan Wuling Air ev! Ingin merasakan experience #ThisIsMyEVWay bersama Wuling Air ev? Anda bisa mengisi form dan mendapatkan kesempatan test drive gratis, serta mengikuti challenge-nya pada link air-ev/my-ev-way.
SHARE: