Teknologi semakin berkembang dan membuat banyak sektor berevolusi. Salah satu yang terpengaruh oleh kemajuan teknologi adalah sektor transportasi, hal ini ditandai dengan kehadiran mobil listrik. Mobil listrik mulai banyak bermunculan untuk memenuhi kebutuhan kaum urban dalam beraktivitas sehari-hari. Sebut saja Wuling EV yang sangat cocok untuk mobilitas di perkotaan.
Namun di masa awal kemunculannya ini, masyarakat yang belum terbiasa masih mempertanyakan berapa jarak tempuh mobil listrik. Masyarakat membutuhkan informasi ini sebagai bahan perbandingan dengan jenis mobil berbahan bakar minyak yang sudah lama mereka gunakan. Mereka perlu memastikan kendaraan yang relatif baru ini cocok dan nyaman untuk digunakan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Nah, kali ini akan dijelaskan tentang seberapa jauh jarak tempuh mobil listrik. Jika Anda juga masih cukup meragukan bagaimana performa teknologi baru satu ini dari segi ketahanan baterainya, yuk simak penjelasan berikut!
Perkembangan Jarak Tempuh Mobil Listrik
Pada masa-masa awal kehadiran mobil berbahan bakar baterai, mobil listrik paling populer saat itu bisa melaju maksimal sejauh 175 km. Ditarik ke masa sekarang, rata-rata mobil listrik sudah bisa menempuh jarak sekitar 300-500 km dalam satu kali periode charge.
Hal ini tak lepas dari perkembangan baterai yang semakin powerful dan murah. Pada mobil listrik, baterai merupakan bagian paling mahal namun saat ini harganya turun cukup signifikan, dari mulai sekitar $1,200 per kWh menjadi sekitar $125 per kWh, bahkan diperkirakan di tahun depan biaya untuk baterai bisa hingga $100 per kWh.
Lalu dengan teknologi baterai saat ini yang jauh lebih powerful dan murah, berapa kilometer mobil listrik dengan jarak tempuh terjauh dan berapa kilometer mobil listrik yang jarak tempuhnya terdekat?
Rata-rata jarak tempuh mobil listrik saat ini adalah 313 km. Sedangkan mobil listrik yang bisa melaju paling jauh memiliki jarak tempuh 652 km. Namun baru-baru ini sedang dikembangkan seri mobil listrik yang bisa dikendarai sejauh 800+ km dengan sekali pengisian penuh baterainya.
Baca Juga
Sementara itu, ada juga mobil listrik yang jarak tempuhnya hanya sekitar 135 km. Biasanya, mobil listrik yang jarak tempuhnya lebih pendek memiliki ukuran yang kecil, karena semakin besar kapasitas baterai semakin besar pula ukuran kendaraannya. Jadi, mobil-mobil dengan ukuran mungil dengan dua kursi penumpang saja biasanya memiliki jarak tempuh yang pendek.
Faktor yang Mempengaruhi Jarak Tempuh Mobil Listrik
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jarak tempuh mobil listrik:
1. Kapasitas Baterai
Tentu saja faktor utama yang menentukan jarak tempuh mobil listrik adalah seberapa besar kapasitas baterainya. Semakin besar kapasitas dari sumber tenaganya ini maka otomatis semakin jauh pula kendaraan bisa melaju.
2. Kecepatan
Selain kapasitas baterai, kecepatan Anda dalam berkendara pun dapat berpengaruh pada jarak tempuh mobil listrik. Daya baterai akan cepat habis jika kendaraan dipacu dengan kecepatan lebih tinggi. Sebaliknya jika Anda berkendara dengan kecepatan rendah maka daya baterai akan lebih awet.
3. Suhu Lingkungan
Baca Juga
Panas dan dingin suhu di sekitar mobil juga dapat berpengaruh pada seberapa jauh kendaraan tersebut bisa melaju. Hal ini disebabkan pengosongan baterai juga terpengaruh oleh temperatur, semakin dingin semakin cepat daya dalam baterai habis.
4. Fitur Elektronik di dalam Mobil
Seperti yang Anda tahu bahwa mobil-mobil saat ini cukup mementingkan kehadiran fitur-fitur tambahan di dalamnya. Beberapa fitur ditenagai dengan daya dari baterai, oleh karena itu semakin banyak fitur berbasis listrik yang disematkan akan berpengaruh pada jarak tempuh mobil listrik tersebut.
Adakah Penyusutan Jarak Tempuh Mobil Listrik?
Barang apapun akan mengalami penyusutan kinerja atau kualitas seiring dengan penggunaannya. Nah pertanyaannya, apakah jarak tempuh mobil listrik juga mengalami hal yang sama? Apakah semakin lama digunakan, jarak tempuhnya akan memendek?
Jawabannya adalah iya. Namun tak perlu khawatir karena penurunannya tidak terjadi dengan cepat. Untuk mengetahui hal ini Anda akan melihat pada siklus baterai. Estimasinya, baterai pada kendaraan listrik mencapai batas akhirnya setelah digunakan 10 hingga 20 tahun, sampai kendaraan tersebut perlu diganti dengan yang baru.
Kapasitas baterai mobil listrik secara bertahap akan berkurang dengan besar pengurangan yang tidak terlalu besar tiap tahunnya. Jika melihat pada kebanyakan kendaraan listrik saat ini, penurunan kapasitas baterai yang terjadi adalah 2,3% per tahun.
Sebagai bayangan, Anda membeli mobil listrik baru dan jarak tempuh mobil listrik tersebut adalah 240 km saat pertama Anda membelinya. Kemudian Anda menggunakan kendaraan tersebut selama 5 tahun, jika pengurangannya 2,3% per tahun maka jarak tempuhnya akan berkurang 27 km menjadi 213 km.
Berapa Jarak Tempuh Terbaik untuk Mobil Listrik?
Jika membahas mana yang terbaik, pasti semuanya dikembalikan lagi kepada kebutuhannya. Misalnya Anda membutuhkan mobil untuk melakukan perjalanan antar kota, maka mobil listrik dengan jarak tempuh yang jauh adalah pilihan terbaik.
Namun jika Anda membutuhkan mobil listrik untuk aktivitas sehari-hari di daerah perkotaan, maka mobil listrik berukuran mungil mungkin jadi lebih cocok. Terlebih mengingat kondisi jalan di daerah urban yang cukup padat, sehingga mobil berukuran kecil memudahkan Anda untuk berakselerasi di kepadatan jalanan kota. Walaupun jarak tempuhnya relatif lebih pendek namun mobil listrik mungil seperti Wuling EV lebih cocok untuk kebutuhan berkendara di jalanan kota.
Penilaian ini juga bisa diterapkan pada kebiasaan dari daerah tempat mobil listrik tersebut dipasarkan. Melihat data para pengemudi di Amerika Serikat berkendara 23.000 km per tahunnya yang jika dibagi menjadi 62 km per hari, sedangkan di Eropa berbeda tergantung negaranya, Jerman 19 km per hari sementara di Yunani hanya 5.6 km per hari.
Lalu ketika ditanya berapa jarak tempuh mobil listrik terbaik, maka jawabannya berbeda antara pemakaian di Amerika dan Eropa. Di Amerika mobil listrik yang bisa digunakan lebih dari 63 km per hari mungkin lebih diminati, sementara di Eropa mobili listrik dengan jarak tempuh terjauh 19 km saja bisa jadi yang terbaik.
Nah, itulah penjelasan mengenai jarak tempuh mobil listrik yang perlu Anda tahu. Perbedaan pandangan atau mindset antara mobil listrik dengan mobil berbahan bakar minyak memang wajar terjadi. Dalam hal ini masyarakat membutuhkan informasi lebih banyak mengenai hal baru yang akan mereka terapkan termasuk perihal jarak tempuhnya.
Sebenarnya jika diperhatikan, masalah jarak tempuh ini sama saja antara mobil listrik dan mobil berbahan bakar minyak, semakin besar sumber tenaganya digunakan maka semakin pendek jarak tempuh maksimalnya.
SHARE: