Berkendara dengan mobil dapat menjadi salah satu kegiatan yang seru untuk dilakukan, baik sendiri, bersama teman, atau bersama keluarga. Sayangnya, kegiatan ini juga memiliki risiko yang bisa membahayakan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain di sekitar. Misalnya, tabrakan beruntun yang sering kali terjadi di jalan tol.
Meskipun berkendara jauh dengan mobil memiliki risiko yang berbahaya, namun Anda tidak perlu khawatir karena terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menghindari tabrakan beruntun yang dapat berakibat fatal. Beberapa tips solusi kecelakan beruntun antara lain sebagai berikut:
1. Cek kondisi kendaraan sebelum mengemudi
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menghindari tabrakan beruntun tentunya yaitu memeriksa kondisi kendaraan sebelum mengemudi. Pastikan kendaraan selalu berada pada kondisi yang baik, terutama jika akan berkendara jauh. Agar kendaraan selalu berada dalam kondisi prima, Anda perlu melakukan perawatan berkala pada bagian-bagian mobil, termasuk fitur-fitur penunjang keselamatan mobil.
Fitur-fitur penunjang keselamatan inilah yang dapat digunakan untuk membantu pengemudi mengontrol mobil dengan baik. Fitur-fitur ini di antaranya seperti kampas rem, wiper, hingga lampu depan maupun lampu belakang mobil. Jika terdapat salah satu bagian mobil yang rusak akibat masa pakai yang sudah habis, segera ganti dengan yang baru sebelum menggunakan mobil tersebut untuk berkendara jauh.
2. Jaga jarak aman dengan kendaraan lain
Menjaga jarak aman dengan kendaraan lain merupakan aspek yang fundamental bagi pengemudi. Dengan memiliki jarak yang cukup antara mobil Anda dengan mobil yang ada di depan, Anda memiliki waktu yang cukup untuk bereaksi dan mengambil tindakan apabila mobil di depan Anda berhenti mendadak atau belok mendadak.
Baca Juga
Jika berada di jalan tol yang lancar, sebaiknya Anda tidak mengemudi terlalu dekat dengan mobil di depan. Namun, jika sedang mengemudi di tengah kemacetan, Anda bisa memberi jarak waktu sekitar 3 detik dari titik mobil Anda menuju titik mobil di depan Anda.
3. Mengemudi dengan konsentrasi penuh
Sebagai pengendara yang baik, Anda diwajibkan untuk mengemudi dengan penuh konsentrasi dan kewaspadaan, terutama jika Anda mengemudi untuk perjalanan yang jauh. Jika Anda merasa lelah atau mengantuk, sebaiknya segera berhenti di rest area atau tempat lain yang memungkinkan untuk beristirahat sejenak sambil meregangkan otot-otot yang tegang.
Selain rasa lelah dan kantuk, umumnya pengemudi juga kehilangan fokus saat mengemudi akibat terdistraksi dengan hal-hal lainnya, seperti smartphone, layar monitor dalam mobil, atau gangguan dari penumpang lain. Pastikan tidak terdistraksi dengan hal-hal tersebut dan pandangan fokus mengarah ke jalanan. Mengemudi dengan tidak fokus, bukan hanya dapat menyebabkan kecelakaan, namun Anda juga bisa mendapat hukuman sesuai peraturan lalu lintas yang berlaku.
4. Perhatikan batas kecepatan maksimum
Mengebut juga tidak disarankan untuk dilakukan karena dapat menjadi salah satu faktor timbulnya kecelakaan dan tabrakan beruntun. Ketika Anda menyetir, selalu perhatikan batas kecepatan maksimum yang umumnya tercantum pada rambu-rambu lalu lintas di pinggir jalan. Jangan melebihi batas kecepatan tersebut karena kecepatan yang berlebihan dapat mengurangi waktu reaksi pengemudi serta menambah jarak yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan dengan aman.
Mematuhi batas kecepatan sesuai rambu-rambu lalu lintas tidak hanya dilakukan untuk memenuhi persyaratan hukum, namun juga dilakukan sebagai tindakan keselamatan diri. Apalagi jika Anda berkendara dalam kondisi cuaca buruk atau saat berkendara melalui zona konstruksi, maka sangat penting bagi Anda untuk mengurangi kecepatan untuk mengakomodasi potensi bahaya yang ada di depan Anda.
5. Hindari berhenti di bahu jalan (roadside)
Baca Juga
Sedapat mungkin, hindari berhenti di bahu jalan atau roadside, kecuali jika Anda berada dalam keadaan darurat, seperti mobil mogok mendadak atau tiba-tiba ban mobil mengalami bocor. Berhenti di bahu jalan dapat berisiko tertabrak dengan mobil lainnya yang sedang melaju, terutama di jalan raya yang sibuk atau jalan dengan penerangan redup di malam hari.
Jika memungkinkan, carilah tempat berhenti yang proper seperti rest area ketika kendaraan Anda mengalami masalah mekanis atau Anda perlu untuk beristirahat sejenak. Namun, jika Anda benar-benar berada dalam situasi darurat dan harus berhenti di pinggir jalan, maka segera aktifkan lampu hazard, dan coba posisikan kendaraan sejauh mungkin dari jalur lalu lintas.
6. Hindari berhenti atau belok mendadak
Cara mengemudi yang halus serta dapat diprediksi dapat mencegah terjadinya tabrakan beruntun yang disebabkan oleh mobil yang berhenti atau berbelok secara mendadak. Berhenti mendadak dapat menyebabkan tabrakan dari belakang, sedangkan berbelok mendadak tanpa memberi sinyal berupa lampu sein dapat membingungkan pengemudi lain dan mengakibatkan tabrakan samping.
7. Hati-hati saat mengemudi dekat kendaraan besar
Kendaraan besar seperti truk, bus, atau kendaraan lain yang membawa muatan banyak cenderung memiliki titik buta (blind spots) dan membutuhkan jarak berhenti yang lebih jauh dibandingkan mobil pada umumnya. Ketika Anda mengemudi di dekat kendaraan ini, usahakan untuk berhati-hati dan tetap waspada. Apabila ada kesempatan untuk mendahului atau menjauh dari kendaraan tersebut, segera manfaatkan kesempatan tersebut. Namun, pastikan Anda memiliki ruang dan waktu yang cukup hingga berhasil mendahului atau menjauh dari kendaraan tersebut.
Selain melakukan 7 tips di atas, Anda juga dapat memanfaatkan fitur ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang merupakan sistem untuk membantu pengemudi dalam berkendara. Teknologi ADAS menggunakan sensor, kamera, dan radar untuk mendeteksi objek di sekitar dan memberikan informasi kepada pengemudi mengenai keadaan di sekitar (pasif), maupun mengambil tindakan dalam keadaaan darurat (aktif).
Salah satu fitur ADAS yang dapat digunakan untuk menghindari tabrakan beruntun adalah fitur SDW (Safe Distance Warning), yaitu fitur yang dapat memberi peringatan ketika kendaraan Anda terlalu dekat dengan kendaraan lain di depan. Peringatan ini akan muncul pada instrumen cluster.
Salah satu kendaraan yang dilengkapi fitur SDW ini adalah Wuling Almaz dan Alvez. Kedua kendaraan ini memiliki fitur SDW yang bekerja pada kecepatan 65-150 kilometer per jam. Artinya, ketika mobil tersebut berada range kecepatan tersebut dan mobil mendeteksi bahwa jarak antara kendaraan Anda dengan kendaraan lain di depan terlalu dekat atau berada di bawah jarak aman, maka sistem akan memberi peringatan pada instrumen cluster. Peringatan ini berguna agar pengemudi segera mengambil keputusan untuk menjauh dari kendaraan di depan dengan cara memperlambat kecepatan.
Fitur ini sangat berguna saat sedang berkendara di jalan raya atau jalan tol. Perlu Anda ingat juga bahwa fitur SDW maupun teknologi ADAS ini bukan sistem autonomous atau autopilot, sehingga kendali utama atas mobil tetap berada di tangan pengemudi untuk selalu waspada dan sigap dalam mengambil keputusan.
Dengan menerapkan ketujuh tips solusi kecelakan beruntun di atas dan memanfaatkan fitur SDW pada mobil Almaz dan Alvez untuk mengurangi risiko tabrakan beruntun secara signifikan serta berkontribusi pada keamanan kondisi jalan seluruh pengendara. Pastikan selalu bahwa keselamatan menjadi prioritas utama setiap kali berada di belakang kemudi. Mari berkendara dengan bertanggung jawab dan buat perjalanan menjadi lebih aman untuk diri sendiri dan orang lain.
SHARE: